Selasa, 16 November 2010

Tempat Wisata Kota Pontianak

http://pontianakbox.com



Kota Pontianak didirikan oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie pada hari Rabu, 23 Oktober 1771 (14 Radjab 1185 H), yang ditandai dengan membuka hutan di persimpangan tiga Sungai Landak, Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Kapuas untuk mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal. Pada 1192 H, Syarif Abdurrahman dikukuhkan menjadi Sultan pada Kesultanan Pontianak. Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Mesjid Jami’ Sultan Abdurrahman Alkadrie dan Keraton Kadariah, yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur.
Sejarah pendirian kota Pontianak yang dituliskan oleh seorang sejarawan Belanda, VJ. Verth, dalam bukunya Borneos Wester Afdeling, yang isinya sedikit berbeda dari versi cerita yang beredar di kalangan masyarakat saat ini.
Menurutnya, Belanda mulai masuk ke Pontianak tahun 1194 Hijriah (1773 Masehi), dari Betawi. Verth menulis bahwa Syarif Abdurrahman, putra ulama Syarif Hussein bin Ahmed Alqadrie (atau dalam versi lain disebut sebagai Al Habib Husin), setelah meninggalkan kerajaan Mempawah mulai merantau. Di Banjarmasin, ia menikah dengan adik sultan bernama Ratu Serip Anom. Ia berhasil dalam perniagaan dan mengumpulkan cukup modal untuk mempersenjatai kapal pencalang dan perahu lancangnya. Kemudian ia mulai melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
Dengan bantuan Sultan Passir, Syarif Abdurrahman kemudian berhasil membajak kapal Belanda di dekat Bangka, juga kapal Inggris dan Perancis di Pelabuhan Passir. Abdurrahman menjadi seorang kaya dan kemudian mencoba mendirikan pemukiman di sebuah pulau di sungai Kapuas. Ia menemukan percabangan sungai Landak dan kemudian mengembangkan daerah itu menjadi pusat perdagangan yang makmur, dan Pontianak berdiri.
Pontianak terkenal sebagai Kota Khatulistiwa karena dilalui garis lintang nol derajat bumi. Di utara kota ini, tepatnya Siantan, terdapat monumen atau Tugu Khatulistiwa yang dibangun pada tempat yang tepat dilalui garis lintang nol derajat bumi. Selain itu Kota Pontianak juga dilalui Sungai Kapuas yang adalah sungai terpanjang di Indonesia. Sungai Kapuas membelah kota Pontianak, simbolnya diabadikan sebagai lambang Kota Pontianak.

Keraton Kadariyah


Keraton Kadariyah Keraton Kadariyah merupakan istana kerajaan Pontianak yang terletak di Kampung Dalam Bugis, Pontianak Timur. Di dalam bangunan tersebut dapat ditemui peninggalan-peninggalan kerajaan seperti kursi singgasana, pakaian, cermin pecah seribu, meja giok, keris, meriam dan sebagainnya.
Keraton terbesar di Kalimantan Barat ini terbuat dari kayu belian dan dibangun oleh  pendiri kota Pontianak, Sultan Syarif Abdurrahman  pada 1771, bangunan tua yang cukup megah ini dilapisi cat kuning yang melambangkan kebesaran kerajaan Melayu.
Museum Kalimantan Barat
museum pontianak Museum Negeri Pontianak terletak di Jalan Ahmad Yani Pontianak, memiliki berbagai koleksi yang berniali budaya dan sejarah Kalimantan Barat, seperti aneka kerajinan patung, tempayan kuno, bentuk-bentuk bangunan tradisional dan sebagainya.
Adapun beberapa koleksi yang berada di luar ruang yaitu alat press karet,miniatur dango, miniatur rumah lanting replika batu bertulis, dan masih banyak lagi.

Taman Alun - alun Kapuas

Pontianak memang lekat dengan sungai Kapuas. Sungai sepanjang 1.143 km merupakan sungai terpanjang di Indonesia. Pontianak beruntung karena menjadi salah satu bagian dari sungai Kapuas.
Bila ingin melihat langsung, Anda tinggal datang ke Taman Alun-alun Kapuas yang berada di Jalan Rahardi Ouesman, Kecamatan Pontianak Barat.
Yang perlu Anda lakukan di sini hanya pasang mata dan siapkan uang untuk belanja makanan ringan. Anda juga perlu siapkan uang receh karena bisa saja sewaktu-waktu pengamen ngotot ingin menyanyi untuk Anda.
Taman Alun-alun Kapuas juga mengundang pebisnis jalanan Pontinak. Lihat saja di sekeliling Anda, pasti Anda akan menangkap berbagai penjual kaki lima, restoran, tempat perbelanjaan, penginapan, dan masjid. Cukup menyenangkan untuk menghabiskan waktu tanpa takut kelaparan.
Jika sedang beruntung, Anda bisa datang ke Taman Alun-alun Kapuas ketika sedang diselenggarakan festival adat dan budaya. Pontianak memang terkenal dengan kebudayaannya yang masih kental. Termasuk berbagai ritual adat yang memakai medium sungai Kapuas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar